Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Pembangkit Listrik
Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah pembangkit
listrik berskala kecil
(kurang dari 200 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran) air sebagai
sumber penghasil energi.
PLTMH termasuk sumber energi
terbarukan dan ramah lingkungan.
Dari segi teknologi, PLTMH
dipilih karena konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam
perawatan dan penyediaan suku cadang.
Secara ekonomi, biaya operasi dan perawatannya
relatif murah, sedangkan
biaya investasinya cukup bersaing
dengan pembangkit listrik lainnya. Secara
sosial, PLTMH mudah
diterima masyarakat luas. PLTMH
biasanya dibuat dalam skala desa di daerah-daerah terpencil yang
belum mendapatkan listrik
dari PLN.
Kondisi air yang bisa dimanfaatkan
sebagai sumber daya penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan
ketinggian tertentu.
Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air
pada saluran irigasi dan sungai atau air terjun alam, dengan memanfaatkan
tinggi terjunan dan jumlah debit airnya (m3/detik). Semakin besar
kapasitas aliran maupun ketinggiannya, maka semakin besar energi yang dapat dimanfaatkan
untuk menghasilkan energi listrik.
Pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH) mampu memasok listrik sebesar 10-100.000 watt.
Tujuan dari penerapan pembangkit listrik
tenaga mikrohidro di jaringan irigasi adalah untuk menunjang pembangunan
pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-ekonomi masyarakat desa.
Jaringan irigasi yang banyak dibangun di daerah
pedesaan untuk menunjang pembangunan pertanian menyimpan potensi tenaga air
yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi PLTMH.
Prinsip Kerja PLTMH
Air dalam jumlah tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu
menggerakkan kincir yang ada pada Turbin PLTMH, kemudian putaran Turbin
tersebut digunakan untuk menggerakkan Generator.
PLTMH mempunyai beberapa bagian penting yang mendukung kemampuan
kerjanya, antara lain:
1. Saluran Pengambilan
(Intake) dan Bendung/weir.
Biasanya
berada dibibir sungai kearah hulu sungai. Pada pintu air biasanya terdapat
penyaring sampah.
2. Saluran Pembawa/ headrace.
Membawa air dari saluran
Pemasukan (Intake) ke arah bak Pengendap.
3. Bak Pengendap/ Bak
Penenang (Forebay).
Mengendapkan tanah yang terbawa
dalam air sehingga tidak masuk ke pipa pesat
Bak
pengendap sama dengan Bak penenang pada PLTMH kecil.
4. Pipa pesat (Penstock).
Adalah
pipa yang membawa air jatuh kearah mesin Turbin. Di samping itu, pipa pesat
juga mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi di dalam gerakan air
tidak terbuang. Air di dalam pipa pesat tidak boleh bocor karena mengakibatkan
hilangnya tekanan air.
5. Rumah Pembangkit/ Power
House.
Adalah
rumah tempat semua peralatan mekanik dan elektrik PLTMH. Peralatan
Mekanik seperti
Turbin dan Generator berada dalam Rumah Pembangkit, demikian pula peralatan
elektrik seperti kontroler.
6. Mesin
PLTMH
atau Turbin.
Berada
dalam rumah pembangkit. Mesin ini mengubah tenaga air menjadi Mekanik (tenaga
putar/gerak). Turbin di couple dengan Generator
untuk mengubah tenaga putar/ gerak menjadi listrik.
7. Panel atau Peralatan
Pengontrol Listrik.
Biasanya
berbentuk kotak yang ditempel di dinding. Berisi peralatan elektronik untuk
mengatur listrik yang dihasilkan Generator. Panel termasuk alat elektrik.
8. Jaringan Kabel Listrik.
Biasanya kabel yang menyalurkan
listrik dari rumah pembangkit ke pelanggan.
Dengan peralatan-peralatan tersebut, pengoperasian PLTMH
dapat dilakukan. Namun, PLTMH tetap memiliki keterbatasan yang antara lain di
sebabkan oleh:
1. Air
Besarnya
listrik yang dihasilkan PLTMH tergantung pada tinggi jatuh air dan jumlah air.
Ketinggian sumber mata air mempengaruhi besarnya energi kinetik terbesar
penggerak turbin. Untuk mengukur ketinggian sumber mata air tersebut pada titik
optimal digunakan Global Positioning System (GPS) sehingga menghasilkan sumber energi listrik
yang potensial.
2. Ukuran Generator
Ukuran
Generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya karena semuanya
tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air sehingga ukuran generator
bukan penentu utama kapasitas PLTMH.
3.
Jumlah Pelanggan
Jika pelanggan melebihi
kemampuan PLTMH, maka kualitas listrik akan menurun. Jika pelanggan
sudah berlebih, maka penggunaan listrik harus diatur. Aturan umum adalah 1
pelanggan paling sedikit mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu neon/ 3
buah lampu bohlam 10-15 Watt).
4. Jarak
Semakin
dekat jarak Pelanggan ke Pembangkit, maka kualitas listrik juga lebih baik.
Semakin jauh jarak pelanggan, maka listrik yang hilang juga semakin banyak. Jarak
pelanggan terjauh yang dianjurkan adalah antara 1-2 km. dari PLTMH.
5.
Penggunaan Listrik oleh Pelanggan
Jika pelanggan menggunakan
listrik secara berlebih, maka kualitas listrik menurun dan membahayakan
peralatan.
sekian dulu ya tulisan saya kali ini. tunggu saya di tulisan berikut nya