Sabtu, 23 Januari 2016

PLTMH(pembangkit listrik tenaga mikro hidro)


Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
 
Pembangkit  Listrik  Tenaga  Mikrohidro  (PLTMH) adalah  pembangkit  listrik  berskala  kecil  (kurang dari 200 kW), yang memanfaatkan tenaga (aliran) air  sebagai  sumber  penghasil  energi.  PLTMH termasuk  sumber  energi  terbarukan  dan ramah  lingkungan.   
Dari  segi teknologi, PLTMH dipilih karena konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan, serta mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang.
 Secara ekonomi, biaya operasi dan  perawatannya  relatif  murah,  sedangkan  biaya investasinya  cukup  bersaing  dengan  pembangkit  listrik lainnya.  Secara  sosial,  PLTMH  mudah  diterima masyarakat  luas.  PLTMH  biasanya dibuat dalam skala desa di daerah-daerah terpencil yang belum  mendapatkan  listrik  dari  PLN. 
        Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya penghasil listrik adalah yang memiliki kapasitas aliran dan ketinggian tertentu.
Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran irigasi dan sungai atau air terjun alam, dengan memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit airnya (m3/detik).  Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya, maka semakin besar energi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. 
Pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) mampu memasok listrik sebesar 10-100.000 watt.
Tujuan dari penerapan pembangkit listrik tenaga mikrohidro di jaringan irigasi adalah untuk menunjang pembangunan pedesaan melalui peningkatan taraf sosial-ekonomi masyarakat desa.
 Jaringan irigasi yang banyak dibangun di daerah pedesaan untuk menunjang pembangunan pertanian menyimpan potensi tenaga air yang cukup besar untuk dimanfaatkan bagi PLTMH.

 Prinsip Kerja PLTMH
Air dalam jumlah tertentu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu menggerakkan kincir yang ada pada Turbin PLTMH, kemudian putaran Turbin tersebut digunakan untuk menggerakkan Generator.



PLTMH mempunyai beberapa bagian penting yang mendukung kemampuan kerjanya, antara lain:
1.      Saluran Pengambilan (Intake) dan Bendung/weir.
Biasanya berada dibibir sungai kearah hulu sungai. Pada pintu air biasanya terdapat penyaring sampah.
2.      Saluran Pembawa/ headrace.
Membawa air dari saluran Pemasukan (Intake) ke arah bak Pengendap.
3.      Bak Pengendap/ Bak Penenang (Forebay).
            Mengendapkan tanah yang terbawa dalam air sehingga tidak masuk ke pipa pesat
Bak pengendap sama dengan Bak penenang pada PLTMH kecil.
4.      Pipa pesat (Penstock).
Adalah pipa yang membawa air jatuh kearah mesin Turbin. Di samping itu, pipa pesat juga mempertahankan tekanan air jatuh sehingga energi di dalam gerakan air tidak terbuang. Air di dalam pipa pesat tidak boleh bocor karena mengakibatkan hilangnya tekanan air.
5.      Rumah Pembangkit/ Power House.
Adalah rumah tempat semua peralatan mekanik dan elektrik PLTMH. Peralatan
Mekanik seperti Turbin dan Generator berada dalam Rumah Pembangkit, demikian pula peralatan elektrik seperti kontroler.
6.      Mesin PLTMH atau Turbin.
Berada dalam rumah pembangkit. Mesin ini mengubah tenaga air menjadi Mekanik (tenaga putar/gerak). Turbin di couple dengan Generator untuk mengubah tenaga putar/ gerak menjadi listrik.
7.      Panel atau Peralatan Pengontrol Listrik.
Biasanya berbentuk kotak yang ditempel di dinding. Berisi peralatan elektronik untuk mengatur listrik yang dihasilkan Generator. Panel termasuk alat elektrik.
8.      Jaringan Kabel Listrik.
Biasanya kabel yang menyalurkan listrik dari rumah pembangkit ke pelanggan.



Dengan peralatan-peralatan tersebut, pengoperasian PLTMH dapat dilakukan. Namun, PLTMH tetap memiliki keterbatasan yang antara lain di sebabkan oleh:
1.      Air
Besarnya listrik yang dihasilkan PLTMH tergantung pada tinggi jatuh air dan jumlah air. Ketinggian sumber mata air mempengaruhi besarnya energi kinetik terbesar penggerak turbin. Untuk mengukur ketinggian sumber mata air tersebut pada titik optimal digunakan Global Positioning System (GPS) sehingga menghasilkan sumber energi listrik yang potensial.

2.      Ukuran Generator
Ukuran Generator tidak menunjukkan kemampuan produksi listriknya karena semuanya tergantung pada jumlah air dan ketinggian jatuh air sehingga ukuran generator bukan penentu utama kapasitas PLTMH.
3.      Jumlah Pelanggan
Jika pelanggan melebihi kemampuan PLTMH, maka kualitas listrik akan menurun. Jika pelanggan sudah berlebih, maka penggunaan listrik harus diatur. Aturan umum adalah 1 pelanggan paling sedikit mengkonsumsi 50 Watt listrik (3 buah lampu neon/ 3 buah lampu bohlam 10-15 Watt).
4.      Jarak
Semakin dekat jarak Pelanggan ke Pembangkit, maka kualitas listrik juga lebih baik. Semakin jauh jarak pelanggan, maka listrik yang hilang juga semakin banyak. Jarak pelanggan terjauh yang dianjurkan adalah antara 1-2 km. dari PLTMH.
5.      Penggunaan Listrik oleh Pelanggan
Jika pelanggan menggunakan listrik secara berlebih, maka kualitas listrik menurun dan membahayakan peralatan. 

sekian dulu ya tulisan saya kali ini. tunggu saya di tulisan berikut nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar